Hutan Mangrove (hutan bakau)
Hutan Mangrove adalah tipe hutan khas yang tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan magrove bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan mangrove karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Hutan mangrove dapat berfungsi sebagai bio-filter serta agen pengikat dan perangkap polusi.
Hutan mangrove disebut juga coastal woodland atau tidal surut atau hutan bakau atau rawa garaman atau intertidal zone (Allen, 1973). Mangrove merupakan tempat yang bergerak akibat adanya pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus-menerus oleh tumbuhan sehingga secara perlahan-lahan berubah menjadi semi daratan. Kostermans (1982) menyebut mangrove sebagai vegetasi berjalan yang cenderung mendorong terbentuknya vegetasi baru pada tanah timbul tersebut.
Ekosistem hutan magrove bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan mangrove karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Hutan mangrove dapat berfungsi sebagai bio-filter serta agen pengikat dan perangkap polusi.
Hutan mangrove disebut juga coastal woodland atau tidal surut atau hutan bakau atau rawa garaman atau intertidal zone (Allen, 1973). Mangrove merupakan tempat yang bergerak akibat adanya pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus-menerus oleh tumbuhan sehingga secara perlahan-lahan berubah menjadi semi daratan. Kostermans (1982) menyebut mangrove sebagai vegetasi berjalan yang cenderung mendorong terbentuknya vegetasi baru pada tanah timbul tersebut.
Penyebaran Hutan Mangrove

Di Indonesia, perkembangan hutan mangrove terjadi di daerah pantai yang terlindung dan di muara-muara sungai, dengan variasi lebar beberapa meter sampai ratusan meter lebih. Indonesia yang terdiri atas 13.677 pulau memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 81.000 km, sebagian besar di tumbuhi hutan mangrove. Hutan mangrove tumbuh hampir di seluruh provinsi di Indonesia, dengan luas kawasan yang berbeda secara spesifik. Wilayah hutan mangrove yang paling luas terdapat di Irian Jaya, Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, Riau, dan Maluku.
Hutan mangrove menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa di wilayah tropika dan sedikit di subtropika. Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999). Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan. Di bagian timur Indonesia, di tepi Dangkalan Sahul, hutan-hutan mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia.
By: Fawzi - dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar